Modifikasi Honda Freed ‘AutoBot’ Revenge, Peraih Medali King Players IAM MBtech Batu 2019

iamautomodifikasi.com, KOTA BATU – Modifikasi ekstrim yang terbenam pada mobil Honda Freed lansiran tahun 2010 ini telah berhasil menyedot animo pengunjung IAM MBtech di Museum Angkut, Kota Batu, Malang-Jawa Timur yang digelar pada 29-30 Juni 2019 lalu.
Melalui modifikasi yang tercipta pada mobil ini, dewan juri Indonesia Automodified (IAM) menganugerahi berbagai tropi diantaranya Best Honda Players, Best MPV Players, Knock out Install, serta tropi bergengsi yaitu The King Players.
Gubahan modifikasi bertema robotik yang teraplikasi pada Honda Freed menjadi daya tarik tersendiri. Para pengunjung dibuat takjub lewat penampilan mobil yang dimodif ala transformer ini.
Diakui sang owner, untuk merubah mobil menjadi seperti demikian, dia harus menyiapkan dana sebesar Rp. 450 juta. Pengerjaan secara menyeluruh menyita waktu hampir sekitar 7 bulan.
Sejak 2010 lalu, mobil pertama yang disukai sang owner adalah Honda Freed. Jadi mobil inilah yang kemudian menjadi bahan kreativitas serta bakat modifikasi hingga sekarang.
“Modifikasinya beraliran ekstrim dengan tema transformer. Itu karena saya dan adik saya suka sekali dengan Transformer. Bahkan dia menggilainya, kalau saya sih hanya sekadar suka,” canda Ferry Rudijanto kepada IAM, saat ditemui di Museum Angkut, pekan lalu.

Jika dilihat secara menyeluruh, mobil ini telah berhasil dirombak mulai dari luar maupun dalam. Di sektor luar, penyematan bodykit mulai dari bemper depan, side skirt hingga di bagian buritan telah mengalami kastem secara total dengan penambahan part aksen robot di sektor depan.
Sistem pencahayaan juga tak luput dari pantauan Ferry, dengan mengganti headlamp, foglamp dan backlamp dengan lampu Fortuner. Untuk lampu depan, mendapat sentuhan kastem yang didesain angle eyes.
Lanjut ke sistem pengecatan, kreativitas guratan seni airbrush nampak ‘gamblang’ lewat paduan gradasi berwarna coklat, merah dan gold yang terbalut pada Honda Freed ini. “Untuk airbrusnya saya lakukan di bengkel modifikasi Kupu-Kupu Malam, sementara penambahan aksesori lainnya dikastem di bengkel saya sendiri di Wijaya Karya,” jelas Ferry.
Mobil ini, kata dia, sudah berubah sedemikian rupa dengan mengganti seluruh perangkat bodi orisinil dengan bodi conversion. Kemudian pergantian pelek, rem depan-belakang, knalpot, interior yang sudah dibenami kosmetik audio, serta penambahan turbo supercharge, dastek dan lain sebagainya.
Suatu hal yang paling menarik perhatian adalah sistem teknologi motorized di sektor pintu-pintu, bagasi serta kap mesin yang teraplikasi oleh android. Sistem gerak buka-tutup pintu mobil tersebut, dapat dilakukan menjadi beberapa kali gerakan. Pengerjaan tersulit di pemasangan pintu-pintunya total pengerjaannya sekitar 2,5 bulan.
Sebenarnya, kata Ferry, untuk gerak-gerak pintu ini ada 16 gerakan. Tujuannya kepingin merubah mobil menjadi seperti robot. Pintu depan dapat bergerak keluar dan menggunting, lalu kap mesin ada satu gerakan, di tengah pintu juga dibelah menjadi dua atas-bawah.

“Kemudian, di belakang juga ada tiga gerakan dapat dibuka serta terbalik ke bawah, serta bisa membelah atas-bawah. Kemudian sistem motorized juga, saya buat untuk mesin DJnya,” kata pria yang tergabung dalam klub Revenge ini.
Hanya saja, kepuasan Ferry masih belum terobati hingga mobil ini dapat berdiri seperti robot. Sayangnya memang belum ada modifikastor yang sanggup untuk membuat mobil ini bisa berdiri seperti robot.
Masuk ke penyematan beragam perangkat kosmetik di sektor audio. Dalam hal ini, Ferry telah menjejali dengan seperangkat kosmetik audio dengan memasang 8 buah subwoofer, 9 power, 12 set speaker, serta monitor TV sebanyak 14 unit berukuran 9 inchi dan 1 unit monitor TV berukuran 19 inchi, ditambah lagi dengan perkakas Disk Jockey (DJ).
“Dasboard juga sudah di kastem, lalu ada minibar. Saya tambahkan minibar bukan untuk gelas tapi hanya sebagai aksesoris saja. Semua jok standar sudah saya copot dan dikastem menyesuaikan dengan tampilan luar,” kata Ferry.
Mobil ini juga tak luput dengan pemasangan air suspensi sebanyak 4 titik full management. Lalu pelek menggunakan Lowen Heart Orsinil berukuran R19 dan sudah diairbrush.
“Peleknya kita airbrush dan saya pasang ban Achilles berukuran 235/35/19 untuk depan dan 235/45/R19 untuk belakang. Untuk pengereman saya pakai BBK Altech, belakang 6 pot depan 6 pot,” jelas Ferry.