Kuasai Laga Puncak, Tim ‘Kurang Turu’ Berhasil Taklukan Jakarta
iamautomodified.com, JAKARTA – Tim Kurang Turu berhasil memborong sejumlah tropi dalam keikutsertaannya pada putaran final battle Indonesia Automodified (IAM) MBtech Jakarta 2019. Pada gelaran puncak ini, Kurang Turu mempersembahkan 17 mobil modifikasinya untuk berlaga di event tersebut.
Melalui 22 slot area yang disewa, tentu itu sangat memudahkan para tim untuk membuat stage serta agak luas untuk sesi foto, demikian seperti disebut Ican Ihsan Talib, modifikator Platinum Motorsport.
“Kita ikut di event ini juga kan kepingin happy, tentunya kita bangun mobil juga berawal dari happy. Kalau dapat piala itu merupakan bentuk apresiasi, Alhamdulillah kita senang. Kalau tidak, ya kita happy-happy aja. Makanya kita kepingin areanya agak luas, untuk foto-foto dan lain sebagainya,” jelas pria yang juga selaku penggagas Kurang Turu ini.
Ican juga menyebut bahwa Kurang Turu itu sebenarnya bukan sebuah klub ataupun komunitas. Seluruh peserta yang tergabung dalam keluarga Kurang Turu ini awalnya merupakan customer bengkel Platinum Motosport.
“Kurang Turu itu merupakan persamaan makna dari hobi begadang, karena setiap menjelang kontes kita selalu begadang. Jadi kami sepakat, untuk menamakan perkumpulan kita ya Kurang Turu, dan nama tersebut kita gunakan hanya sewaktu ikut event HIN saja,” jelas Ican.
Menurut Ican, semua itu kalau sudah waktunya kontes dan persiapan mobil sampai tidak tidur. Nama Kurang Turu itu digagas sejak tahun 2016, tapi sebutan itu hanya untuk di bengkel saja, dan (Whatsup Group) WAG.
Kalau berdasarkan dari WAG, Kurang turu sudah berhasil menjaring 40 member yang berada di seputaran Jabodetabek. Namun ada beberapa customer Platinum Motorsport yang berada di luar Jakarta.
“Tujuan Platinum sendiri membentuk Kurang Turu ini agar menjadi wadah buat para customer itu agar saling berkomunikasi. Karena kita dari satu bengkel yang sama, passion selera yang sama, ya udah iseng-iseng aja dan lucu-lucuan saja awalnya,” kata Ican.
Ciri khas modifikasi yang menandakan bahwa mobil tersebut adalah member Kurang Turu ini adalah persamaan selera. Kalau modifikasi itu variatif, tapi seleranya hampir mirip.
Pertama, kata Ican, dari custom paintnya. Kedua, secara konsep mobil berbeda-beda, karena dari awal keluarga kenal di bengkel jadi konsep dan mobilnya pasti berbeda-beda.
“Ada mobil Eropa yang bermain simple, ada juga yang ekstim. Ada yang suka ekstrim pada mobil Jepang, ada pula yang simple. Jadi macam-macam sih. Kita baca tren, karena saat ini trennya sedang ramai itu over fender, jadi arahnya lebih ke street racing. Lebih dominan hampir 60% lah, kita bermain ke arah sana,” jelas Ican.
Sementara yang menandakan karakter atau ciri khas buatan Platinum Motorsport itu, lanjut Ican, pertama bermain di warna, warna yang cocok di mobil sesuai tahun.
“Jadi gak ‘melek-melek’, contoh mobil tua kita kasih warna baru, sesuai dengan jamannya saja sih. Kemudian di sektor wide bodi lalu custom fiber, sebenernya ciri kita disitu sih. Permainan custom fiber kita, lebih menyesuaikan mobilnya,” papar dia.