Daihatsu Grandmax ‘Lime Green’ ini Masuk Peringkat ke-4 di Final DDC 2019, Berikut Alasannya!

iamautomodified.com, JAKARTA – Konsep modifikasi pada Daihatsu Granmax lansiran 2011 ini lebih mengarah ke sektor audio lewat jejalan perangkat sound system yang ditampilkan pada final battle Daihatsu Dressup Challenge di ajang Indonesia Automodified (IAM) November 2019 lalu.
Penyematan berbagai perangkat musik serta ornamen pendukung menjadi dasar dan syarat mutlak menyesuaikan dengan kategori yang diusung. Secara menyeluruh, tampilan Granmax milik seorang Engineering di Telekomunikasi ini cukup fantastis meski hanya mengandalkan dua sektor yang diperlombakan yakni interior dan audio.
Diakui Paidjo, sang owner, sebelum beralih ke modifikasi mobil, ia sempat menjalani hobinya di dunia motor. Sementara mobil itu hanya digunakan untuk keluarga dan rutinitas profesinya di bidang telekomunikasi.
“Kalo menyoal hobi otomotif, sedari awal saya bermain motor racing. Bosen dengan dunia racing, lari ke mobil. Ini dulunya bekas mobil proyek, proyeknya bubar, mobil nganggur gak kepake. Daripada mubazir, mending dimodifikasi. Kemudian mobil ini saya bawa ke bengkel, terserah mau diapain,” kata Paidjo, saat dikonfirmasi IAM.
Lantas terbesitlah untuk merombak bagian buritan Grandmax ini dengan perangkat sound system mulai dari head unit menggunakan Kenwood, untuk mendukung perangkat 3 buah power yakni 2GZ, Momentum monoblok dan PCA 4 channel.
Dentuman suara yang sanggup memecahkan suasana keluar dari 4 buah subwoofer, 2 buah sub untuk SQL merek Prokick dan 2 buah sub untuk SPL merek Momentum. Selain itu, pekikan suara yang juga sanggup mendebarkan jantung juga berasal dari 8 buah speaker berukuran 8 inchi.

“Penambahan lain seperti speaker 10 inchi ada 2 pcs, dan twitter ada 16. Ruang tengah saya sulap menjadi ruang entertaint dengan berbagai perangkat elektronik di dalamnya seperti meja TV dan monitor LED. Fungsinya agar bisa dinikmati keluarga kalau sedang jalan-jalan,” imbuhnya.
Lanjut ke bagian kabin, seluruh bagian dalam mulai dari jok, dasbor, panel-panel, box audio serta plafon sudah dilapisi dengan bahan sintetik dari MBtech Camaro. Inilah yang kemudian menjadi penyemangat Paidjo untuk menekuni interior.
Oleh karena mengejar kategori DB Master di kontes audio HIN Sound&Style, maka penyematan minibar kemudian dilepas. Karena kalau dipasang tidak terkejar. Untuk pernak-pernik di bagian dasbor, hanya penyematan aksesori Daihatsu saja.
“Kalo soal inspirasi ini muncul secara tiba-tiba saja. Awal membuat konsepnya sewaktu kontes audio di Bali, saya melihat sebuah kain songket dengan kontur kotak-kotak hitam-putih. Darisanalah kemudian, saya aplikasikan ke ruang interior ini,” terang Paidjo.
Jadi, lanjutnya, kotak-kotak hitam-putih diganti dengan warna hijau-putih. Konsep warnanya nyontoh kain songket, hasil rombakan installer Gresik A3 Green audio. Total budget yang dikeluarkan mencapai angka Rp. 200 jutaan.

Pada bagian luar, Paidjo memberikan penyematan bodykit yang dikastem sendiri. Kemudian untuk sistem penerangannya menggunakan full Pro G, serta penambahan roof box dari Thule. Agar tidak terlihat kosong, bagian luar disematkan sticker handmade buatan sendiri.
Sementara di sektor kaki-kaki, Paidjo hanya mengganti velg standar dengan BBS R17 yang dibungkus dengan ban Porcheum untuk depan berukuran 195/45/17 dan Achilles ban belakang berukuran 205/45/17.
“Meski begitu, Grandmax ini sempat mendapatkan tropi bergengsi dari MBtech Awards dengan meraih juara 1 di IAM MBtech Semarang 2019. Kalo yang lain hanya mendapatkan tropi Kategori dan Elite Poin dari HIN. Sejak keikutsertaan saya di Surabaya, Kota Batu, Bandung, Semarang, Jakarta, saya berhasil masuk peringkat ke-4,” kata Paidjo.
Awalnya Paidjo tak ingin ikut-ikutan kontes modif, modifikasinya itu hanya untuk senang-senang saja dan untuk rekreasi keluarga.
“Sedari awal kita hanya mengejar kontes audio, tapi lama-kelamaan beranjak ke interior kemudian akhirnya rombak total deh. Alhamdulillah, kalau dibilang puas, yang namanya manusia gak akan pernah bisa puas. Kepengin ini dan itu, apalagi di dunia modifikasi semakin berkembang dan kompetitor semakin banyak,” tuntasnya.