Bertahan Satu Dekade, Begini Taktik Platinum Motorsport Hadapi Konsumen
iamautomodified.com, JAKARTA – Mempertahankan eksistensi sebuah bengkel modifikasi merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi Platinum Motorsport. Hal inilah yang menjadi dasar utama serta nilai tambah bagi Oktavino dalam menjaga nama baik usahanya.
Berawal dari kolaborasi dengan beberapa teman seprofesinya dalam mendirikan sebuah usaha di tahun 2004 silam, sampai pada akhirnya Oktavino bertekad untuk membuka lapangan kerja sendiri di tahun 2010. Hingga kini sudah beranjak satu dekade (berusia 10 tahun) Platinum Motorsport melayani customer.
Setiap usaha berangkat dari hobi, kemudian punya cita-cita membuka bengkel di tahun 2004 lalu dan berkolaborasi bersama teman. Kemudian menciptakan usaha sendiri di tahun 2010 hingga sekarang.
Cikal-bakal Platinum Motorsport terinspirasi dari nama Kartu Kredit jenis Platinum. Menurutnya Platinum itu memiliki kelas yang berbeda. Ia mendambakan melalui nama tersebut dapat menangani mobil-mobil premium. “Alhamdulillah, saya dikasih kesempatan untuk merombak mobil-mobil berkelas,” ucap pria yang akrab disapa Vino ini kepada IAM.
Di Timur Jakarta, Vino mulai menancapkan pondasinya melalui nama Platinum Motorsport. Alasannya sudah tentu tak ingin jauh dari lokasi tempat tinggal, kemudian jauh dari pemukiman warga, persis berada di sisi jalan di Cipinang Jaya Raya, Blok E6 No.41 B, RT.5/RW.7, Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara.
“Alasan paling mendasar adalah karena strategis kemudian lingkungan juga mendukung. Sebab ini kan bengkel, kalau kita ngecat terus di belakangnya rumah orang, tentu debunya mengganggu. Selain itu juga kalau ada pengerjaan yang sifatnya memotong, las dan lain-lain pasti berisik. Nah, cari posisi itu yang agak sulit,” terang Vino.
Meski bengkel modifikasi ini berada di wilayah Timur, katanya, tapi mayoritas 75 persen pelanggan Platinum Motorsport adalah konsumen luar daerah, sementara konsumen Jakarta hanya berkisar 25 persen saja.
Baca Juga : Oktavino Kerap Bermain ‘Tricky’ di Platinum Motorsport, Apa Istilahnya?
“Saya pernah belajar dari beberapa bengkel hebat di Jakarta. Ternyata, ada 2 faktor terpenting menuju kesuksesan. Yaitu uang dan merasa mendapatkan uang. Kalau kita mencari uang dan gak ngerasa seperti tidak mendapatkan uang, kita gak bisa buat yang terbaik,” tegasnya.
Menurutnya, uang bisa beli bahan. Bukan berarti bahan bermerek itu bagus semua. Tapi yang bermerek itu sudah pasti awet. Kalau persoalan skill (keahlian), manusia itu terkadang punya sifat moody, jadi bahan juga menjadi faktor terpenting. “Intinya bisa mempertahankan usia bengkel modifikasi itu adalah faktor utama,” katanya.
Bicara menyoal harga pengerjaan painting di Platinum Motorsport bukan cuma bahan tapi tergantung juga dari tingkat kesulitan serta resiko. “Misalkan ngerjain mobil Soluna jelas berbeda dengan ngerjain mobil Porche meskipun sama pengerjaan juga bahanya.
“Untuk painting saja kita start dari harga Rp. 35 juta. Tapi kan konsumen jarang mereka berhenti di painting. Karena mereka tahu bahwa Platinum Motorsport itu bengkel modifikasi jadi pasti berlanjut pengerjaan ke berbagai sektor,” terang Vino.
Yang menjadi patokan di bengkel ini adalah bagaimana caranya membuat mobil itu nyaman dan enak dilihat. “Misalkan untuk Honda Civic, standarnya Civic ya jadinya juga harus Civic lagi bukan malah menjadi Mercy dan lain sebagainya,” kata dia.
Menurut Vino, tren itu tidak bisa diciptakan semua pasti meniru. Baik itu dari media maupun event modifikasi. “Tren itu sebenarnya bisa kita ambil dan kita tiru. Misalkan mobil ini bakalan keren kalau dipadu dengan itu, lalu kita comot dan jadiin, sehingga tren pun terjadi,” tegas Vino.
Contoh soal ban kotak biasanya dipakai di mobil JDM. Tapi sekarang ban kotak malah dipakai di model fitmen. Tapi intinya kita cuma meramu. “Kalau menurut saya tren fitmen lebih lama umurnya. Karena dipakai juga gak nyusahin dan gak malu-maluin,” kata dia.