Diam-Diam Pemilik Bengkel Auto Concept ini Menjabat Ketua RT, Begini Strategi Evan Pertahankan Bisnisnya

iamautomodified.com, SURABAYA – Menjalani sebuah usaha bengkel modifikasi di dalam komplek perumahan menjadi tantangan besar bagi Evan dalam mempertahankan bisnisnya. Keputusannya untuk mendirikan sebuah bengkel di dalam komplek itu bukanlah sebuah tujuan akhir.
Setelah beberapa kali pindah lokasi bengkel, iapun akhirnya memutuskan untuk kembali ke bengkel rumahan. Pasalnya, di lokasi ini, Auto Concept sudah berjalan hampir 8 tahun menjalankan bisnis modifikasinya.
Meskipun diakui Evan bahwa mendirikan bengkel modifikasi rumahan itu besar tantangannya. Apalagi menghadapi masyarakat sekitar. “Jujur saya akui memang mengganggu, apalagi disini saya telah dipercaya sebagai Ketua RT. Jadi harus tahu aturan,” ungkap Evan.
Strategi yang dilakukan Evan untuk merangkul masyarakat adalah dengan saling menghormati, menghargai serta take and give. “Artinya, kalau tetangga ada masalah pada mobilnya saya siap membantu, dengan harga yang tidak terlalu menguras kocek,” katanya.
Kemudian, Evan juga selalu menyiapkan berbagai parcel di hari-hari Besar seperti Idul Fitri, Natalan, Tahun Baru China dan lain sebagainya. “Intinya ya, kita harus berbagi kepada sesama. Sebagai seorang modifikator yang tinggal di wilayah ini, kita selalu menjaga toleransi dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” imbuhnya.
Menurut Evan, Auto Concept juga tak selamanya menjadi bengkel rumahan. Ia juga berencana untuk membuka cabang baru, namun masih butuh proses. Lokasinyapun tak jauh dari rumahnya.

“Butuh waktu sekitar 5 menit. Rencananya saya akan buka untuk coating dan painting. Karena disini ruangannya terlalu kecil, tapi meski begitu cukup lumayan bisa dikerjakan satu persatu,” lanjut Evan.
Intinya, kata dia, dalam bermasyarakat apalagi bertetangga itu tidak boleh pelit tenaga apalagi ilmu, karena di luar negeri itu pengetahuan dan penemuan itu dishare melalui media sosial mereka. “Tinggal kitanya sendiri, berani bertanggung jawab atau tidak?,” tegasnya.
Selama ia bekerja sampai sekarang, Evan berpesan bahwa di dunia modifikasi itu persaingan memang ada. Ada orang yang jual produk, ada orang yang jual seni, ada juga yang jual konsep saja tanpa membuat mobilnya.
“Jadi intinya, kita harus saling menghargai kreativitas orang lain dan pantang menyerah untuk memajukan modifikator Indonesia. Dengan adanya event HIN ini merupakan wadah kita berkompetisi untuk membuat Indonesia maju,” kata Evan.
Evan juga berharap untuk kedepannya ia akan membuat sesuatu yang berbeda. “Kepinginnya kita menganut konsep lain, misalkan seperti Yoong Motor Express, In Car Express dan rencananya Auto Concept juga bakal membuat Auto Concept Express,” tuntasnya.
 
                                                                     
                                                                    