Suzuki Jimny Katana Bergaya Adventure Off-road, ‘Old but Gold’!

iamautomodified.com, BOJONEGORO – Nuansa karat dengan balutan pernish pada Suzuki Jimny Katana milik Marcellino Ardian ini, menjadi salah satu konsep natural yang diinginkan sang owner agar tampil beda.
Mobil yang diproduksi di medio 1983 ini menjadi terlihat lebih sangar dengan penambahan berbagai part custom seperti roolbar dan rollcage yang memagari sebagian bodi sehingga nampak kokoh.
Bagi sang owner, tampilan karat berbalut pernish pada Jimny Katana ini terinspirasi pada mobil Moris lawas saat Marcell mengunjungi Museum Angkut. Tujuannya, sudah tentu menghemat budget pula. Tapi kalau kaki-kaki dan propernya itu yang jadi prioritas.
“Saya berfikirnya gini, kalau mobil selesai main di medan off-road sudah pasti lumpurnya merusak cat. Akhirnya saya putuskan untuk tidak dicat dan dibuat Rusty jadi bisa menghemat budget. Soalnya kalau ingin bermain cat kan otomatis sparepart yang terpasang harus turun semua,” ungkap Marcell, saat disambangi di markasnya, di bilangan Pasar Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 18 Maret 2021.

Tampilan terbaik lainnya di sektor luar yakni penyematan rollbar, rollgate, full seemless, serta pipa dalam yang menggunakan tromoli. “Untuk Gardan sudah reinforce, sasis juga sudah reinforce. Mobilnya memang terlihat tua, tapi kaki-kaki terlihat proper. Soalnya bebannya juga cukup berat,” tukas Marcell.
Hal itu juga diperkuat dengan pemasangan ban GT Radial Savero Komodo berukuran 31 dengan pelek Biglotch Mc Thompson R15″. Bicara menyoal budget untuk pemasangan rollbar luar dan dalam, kata Marcell, hampir diangka Rp 100 juta.
“Kalau untuk kaki-kaki, shockbreaker depan-belakang saja terkuras Rp. 30 juta, pelek pakai orsinil sebesar Rp. 40 juta, dan rodanya sekitar Rp 45 juta,” urainya. Kalau sasis, katanya, hanya reinforce menggunakan standarnya Jimny agar lebih kuat. “Soalnya kebanyakan mobil tua saisnya gak kuat kalau buat main offroad,” tandasnya.
Lanjut ke sektor interior, bagian jok belakang sengaja dicopot agar tangki bensin bisa naik dan dipindah ke atas. “Karena kalau untuk melibas medan yang sulit terkadang sering nyangkut di bebatuan, makanya kita pindah ke atas. Soalnya kalau di luar juga rawan bocor,” ujar Marcell. Kalau untuk jok depan, lanjutnya, Marcell pakai seat Mastercref orsinil dengan tambahan sabuk pengaman dari Takata.

“Untuk jantung pacunya saya menggunakan mesin standarnya Jimny, bagian internalnya seperti piston dan lain-lain sudah upgrade semua, pembakaran coilnya juga sudah pakai MSD, sudah diganti semua.
Akinya juga sudah menggunakan aki kering dengan power yang besar. Karena biasanya, kata Marcell, kalau pakai aki biasa pasti double lantaran gak kuat. Jadi akhirnya dia beli 1 buah aki dengan power yang besar untuk bisa mengangkat sistem kelistrikan pada mobil tersebut.
“Kalau lampu-lampu LED Barnya menggunakan Philips, Headlampnya pakai Dmaker, lampu belakang juga pakai Philip. Kemudian tachometer fullset pakai Greeddy. Saluran pembuangan header menggunakan ORD, belakang pakai streake pipe, pipa plong langsung,” jelas dia.

Kalau buat spek sih lebih ke IOF dan IOX, jadi benar-benar dirancang diproperkan untuk ekspedisi dan melintasi medan-offroad. Untuk IOX belum turun adventure, kalau cuma soundtarcknya kita ikut. Jadi bukan ikut ekspedisi yang berbulan-bulan ke luar gitu. Tapi kalau-touring-touring jarak pendek kita ikut.
Kalau saya Katana sendiri, memposisikan lebih ke Wienshield depan. Soalnya kebanyakan orang, pakai winshield depan yang kecil sudah cukup untuk Jimny Katana, karena gak terlalu berat tidak seperti FJ, Jeep Rubicon dan lain sebagainya.
“Kenapa pakai wienshield itu, awalnya dulu saya kepingin punya mobil Jeep, akhirnya belum tersampaikan akhirnya ya udah beli Wienshield besar yang biasa digunakan Rubicon saya sematkan di mobil Katana,” tuntasnya.