Tiga Dekade Garda Oto, Saat Mobil Jadi Lebih dari Sekadar Kendaraan
iamautomodified.com, JAKARTA – Belakangan publik ramai memperbincangkan pelelangan mobil mewah sitaan kasus korupsi yang digelar Kejaksaan Agung, pada Agustus 2025 lalu. Dari Ferrari hingga Alphard, deretan kendaraan bernilai miliaran rupiah itu memantik diskusi: betapa sebuah mobil bukan hanya alat transportasi, melainkan aset dengan nilai ekonomi, hukum, bahkan simbol status.
Fenomena ini seakan mengingatkan kita pada satu hal penting: kendaraan adalah harta bergerak yang harus dijaga. Bagi masyarakat umum, mungkin mobil bukanlah Ferrari atau Lamborghini, tetapi tetaplah aset berharga yang menopang kehidupan sehari-hari. Dan di titik inilah peran Garda Oto selama tiga dekade terasa relevan.
Sejak hadir di medio 95’an dengan slogan ikonik Don’t Worry Be Happy, Garda Oto tidak sekadar menjual polis asuransi. Ia menawarkan rasa aman, peace of mind, bagi setiap pemilik kendaraan.
“Momen paling berkesan bagi kami adalah saat menghadirkan layanan yang mengubah standar industri, seperti Garda Siaga di akhir 1990-an yang menjadi layanan darurat jalan pertama di Indonesia,” ujar Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR Marcomm Event Asuransi Astra, saat dikonfirmasi IAM baru-baru ini.
Dari layanan darurat jalan hingga call center 24 jam Garda Akses, Garda Oto terus membangun ekosistem proteksi yang menyentuh langsung kehidupan pelanggan. Bahkan ketika industri bergerak ke arah digital, Garda Oto lebih dulu menghadirkan Garda Oto Digital, Otocare, hingga fitur Virtual Survey. Semua diarahkan untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang menginginkan kemudahan dan kepastian.

Apa hubungannya dengan isu pelelangan mobil koruptor?
Jawabannya ada pada kesadaran bahwa kendaraan adalah aset bernilai tinggi yang rawan risiko. Mobil bisa rusak, hilang, atau bahkan terseret masalah hukum. Namun bagi masyarakat luas, risiko paling nyata justru ada di jalan raya: tabrakan, kecelakaan, atau kerusakan mendadak. Tanpa perlindungan, nilai mobil sebagai aset bisa tergerus seketika.
Di tengah hiruk pikuk pelelangan mobil sitaan korupsi, Garda Oto ingin mengingatkan publik bahwa proteksi kendaraan bukan hanya soal “ganti rugi”, melainkan menjaga nilai aset tetap utuh.
“Kepercayaan itu dibangun turun-temurun. Ada pelanggan yang dulu ikutkan mobil orang tuanya, sekarang melanjutkan dengan mobil pribadinya. Itu artinya, Garda Oto sudah jadi bagian dari keluarga,” lanjut Iwan.
Tiga dekade bukanlah waktu singkat untuk menjaga konsistensi. Garda Oto menghadapi berbagai tantangan, dari krisis kepercayaan terhadap industri asuransi akibat kasus gagal bayar di perusahaan lain, hingga pergeseran perilaku generasi milenial dan Gen Z yang lebih menyukai layanan digital. Namun Garda Oto tetap bertahan dengan satu prinsip: konsistensi dalam inovasi.
Tema ulang tahun ke-30, Then and Now, Always Garda Oto, mencerminkan perjalanan itu. Dari masa lalu dengan layanan konvensional, kini dengan layanan digital, hingga masa depan dengan kesiapan melindungi kendaraan listrik, Garda Oto menegaskan dirinya sebagai pionir yang selalu relevan.
Pelelangan mobil sitaan koruptor hanyalah satu potret kecil tentang bagaimana sebuah kendaraan bisa bernilai sangat besar di mata publik. Namun tiga dekade Garda Oto adalah potret panjang tentang bagaimana sebuah merek menjaga kepercayaan masyarakat, dengan mengajarkan satu hal: mobil bukan sekadar sarana, melainkan aset yang patut dilindungi.
Karena pada akhirnya, melindungi kendaraan berarti melindungi masa depan.