Built by Apes, ‘Primata’ yang Gemar Berimajinasi dan Ngoprek Mobil

iamautomodified.com, JAKARTA – Built by Apes, sebuah perkumpulan penggemar mobil beraliran Japanese Domestic Market (JDM) mulai menunjukkan ekspektasinya di jagat kompetisi modifikasi, khususnya di Indonesia Automodified (IAM) Jakarta yang berlangsung di Senayan Park, pada 28-29 November 2021 lalu.
Pada event tersebut, Built by Apes berhasil mendapatkan penghargaan ‘Daikoku Futo PA’ yakni Klub dengan modifikasi bertema JDM menurut pilihan Judges. Selain itu, dua dari empat mobil yang disertakan juga meraih trophy Itasha Yanki untuk Toyota Corolla AE 111 – Violet Evergarden Itasha.
Kemudian untuk Mitsubishi Lancer CK4 Widebody dengan tema Scathatch Fate/Grand Order Itasha meraih Best Mitsubishi Tuners, sementara untuk Honda Brio RS – Mad Trigger Crew Itasha serta Wuling Confero S – Nezuko Demon Slayer Itasha belum membuahkan hasil.
Menurutnya, Itasha merupakan salah satu style modifikasi yang menarik untuk dieksplorasi terutama bagi para penggemar budaya Jepang dan penikmat anime dan manga. Pasar penikmat modifikasi mobil dan penggemar budaya jepang ini sebenarnya beriringan, namun seringkali para penikmat modifikasi ragu untuk mencoba style tersebut.
“Salah satu hal yang menurut kami membuat para penikmat modifikasi ragu untuk mencoba style Itasha adalah faktor kesopanan. Itasha di luar negeri, terutama di USA, seringkali menggunakan karakter anime dengan outfit yang seksi. Hal ini tentunya berlawanan dengan budaya di Indonesia,” kisah dia.

Karena itu, Built by Apes mencoba untuk menjadi brand pelopor Itasha yang family friendly. “Kami berusaha memilih karakter anime dengan outfit yang menurut kami masih dalam batas kewajaran, sehingga itasha bisa dinikmati oleh semua orang,” tandasnya.
Hal ini menurutnya sudah tercapai pada saat event IAM Jakarta 2021 lalu, saat mayoritas orang tua dan anak-anak yang menghampiri mobil-mobil ini dan merasa nyaman untuk berfoto.
Makna filosofi Built by Apes
Menurutnya, nama Built by Apes ini merujuk pada primata (orang utan, gorilla, etc), mengilustrasikan gambaran lucu serta konyol; misalnya orang utan yang gegaruk kepala mencoba menggunakan alat untuk melakukan sesuatu yang sophisticated seperti modifikasi mobil.
“Nama Built by Apes tercetuskan karena kami merasa bahwa kami adalah sekumpulan orang yang gemar memodifikasi kendaraan, tetapi masih in experienced. Kita bukan professional dalam hal modifikasi mesin, wrap, atau bodykit, tapi kita mau mencoba dan bersenang-senang dalam prosesnya melalui serangkaian trial and error. Dan dengan dengan berusaha keras, kami berharap hasil-hasil yang kami kerjakan terlihat bagus dan pantas untuk di share di Facebook, Instagram, dan tentunya channel YouTube kami,” paparnya.

Built by Apes juga merupakan sebuah channel YouTube, media yang dibuat untuk melengkapi venture yang lain, yaitu @ontakeriput bergerak di bidang desain (khususnya itasha) serta @freedomridestore yang bergerak di bidang anime merchandising.
“Kami ingin Built by Apes bisa menjadi sebuah media otomotif yang memiliki fokus pada itasha. Walaupun kedepannya kami akan berusaha mengembangkan isi konten dengan mengikuti balap, review, atau touring, kami ingin aspek itasha terus ada dalam konten Built by Apes,” jelas dia.
Dia juga mengatakan, Built by Apes boleh dibilang seperti sekumpulan teman, karena mereka benar-benar open pada semua penggemar modifikasi, itasha, anime, manga, untuk kongkow bersama dan tidak ada eksklusifitas sama sekali.

“Menurut kami, acara kemarin sangat menyenangkan. Ini pertama kalinya Built by Apes mengikuti car show dan menurut kami acara IAM kemarin ‘sets a really high standard‘ bagi event-event yang akan kami ikuti berikutnya,” ucapnya.
Meskipun mobil-mobil yang datang dan berkompetisi benar-benar high end, menurutnya event IAM Jakarta 2021 ini terasa sangat down to earth. Sesama kompetitor sangat ramah menyapa satu sama lain dan vibenya benar-benar kondusif.
“Harga tiket masuk yang ramah di kantong juga membuat ramai pengunjung, yang kami perhatikan juga datang dari berbagai kalangan. Kami juga berterimakasih sekali bahwa award yang diperlombakan sangat bervariasi, sehingga memotivasi para kompetitor, terutama pada aliran modifikasi kami yang bisa dibilang nice,” ungkapnya.

Dengan mengikuti event ini, dia berharap para penggemar modifikasi mobil lebih aware dengan style itasha, dan mungkin bahkan akan ada kompetitor itasha lain kedepannya.
“Harapan lainnya as a brand, mungkin dengan exposure yang kami dapat, akan lebih banyak orang yang dapat menikmati channel YouTube kami Built by Apes, dan tahun depan kami dapat ikut event IAM lagi dengan build yang lebih menarik,” tuntasnya.