Boxer Berjas Lorinser: Mercy W124 yang Menolak Tua di Panggung IAM Jakarta
iamautomodified.com, JAKARTA – Bayangkan sebuah sedan tua yang dulu hanya dianggap mobil kaum “old money” berjas abu-abu, kini bangkit dari tidur panjangnya, berganti pakaian perang Lorinser, dan tampil seperti raja Eropa turun langsung ke jalanan ibu kota.
Itulah Mercy W124 Boxer milik Aan, mobil yang seakan menolak tua, menolak punah, dan justru semakin berkilau di era modern.
“Dulu saya sudah jatuh cinta sejak kuliah dengan bintang tiga. Dari Tiger sampai 300CE. Dan sekarang, Boxer ini jadi kanvas baru saya,” ujarnya penuh kebanggaan.

Lorinser: Sentuhan Ilahi dari Negeri Bavarian
Tak tanggung-tanggung, hampir seluruh tubuhnya dirombak dengan part Lorinser original. Dari bumper depan-belakang, sideskirt, moulding fender, sampai spoiler semuanya asli, bukan barang KW, bukan tiruan murahan. Setiap lekuknya seakan dipahat oleh tangan seniman Jerman yang mabuk prestise.
Interiornya? Seperti masuk ke ruang kerja bangsawan: stir Lorinser, pedal gas Lorinser, spidometer Lorinser, hingga jok Recaro CT ori Germany yang lebih mirip singgasana kerajaan daripada sekadar kursi mobil.

Kaki-kakinya tak kalah mengguncang. Air sus 2 titik by Akasia, shock Bilstein custom, dan velg RSK 3 three-piece lebar 9,5–11 inci. Hasilnya? Mercy Boxer ini berdiri tegap seperti gladiator Romawi dengan perisai baja.
“Yang paling sulit itu cari part bodykit-nya. Harus berburu lintas daerah, seperti mencari harta karun,” jelasnya.

Mesin: Jantung Tua dengan Detak Baru
Meski tampil seperti monster jalanan, dapur pacunya masih mempertahankan orisinalitas. Namun seluruh organ vital diremajakan: radiator baru, fanbelt segar, waterpump, hingga dinamo start. Jantung tua itu berdetak kembali, tak kalah gagah dibanding anak muda.
Persona: Sang Baron Jalanan
Jika dimetaforakan sebagai manusia, Mercy Boxer ini adalah baron tua dengan jas rapi, tongkat perak, dan tatapan yang membuat lawan ciut. “W124 ini mobil old money. Timeless. Sampai sekarang pun tetap banyak yang mau mengoleksi,” katanya.
Dan dengan modifikasi Lorinser ini, si Baron tua justru naik level, dari bangsawan elit menjadi raja panggung kontes.

Menaklukkan Panggung, Menggenggam Trofi
Selama 1,5 tahun mobil ini digarap, tanpa komunitas, tanpa bendera besar. Hanya seorang pejuang independen yang bertaruh nama. Hasilnya? Mercy W124 Boxer sudah mengoleksi gelar Best Single Tuner dan Best Bodykit di JAF Jakarta Auto Fest.
Dan puncaknya, Mercedes-Benz E-Class W124 milik Aan berhasil meraih predikat Best Bodykit di ajang International Automodified (IAM) Jakarta 2025 yang digelar di Eco Vention, Ancol, pada 30–31 Agustus 2025. Sebuah pencapaian yang membuat Boxer ini semakin mengukuhkan diri sebagai ikon modifikasi elegan penuh wibawa.
“Bagi saya modifikasi itu seni. Seni mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Dan inilah hasilnya,” ungkapnya.

Pesan untuk Generasi Baru
Ia menutup dengan sebuah pesan bak petuah: “Jangan ragu. Modifikasi itu keyakinan. Kalau fokus, mobilmu bisa jadi karya yang mengguncang dunia.”
Dan kini, Mercy W124 Boxer itu tak lagi sekadar mobil. Ia adalah legenda hidup. Sebuah simbol bahwa besi tua pun bisa bersinar seperti berlian, jika disentuh dengan cinta dan ambisi yang tepat.