Adaptasi Garda Oto Menjawab Perubahan Generasi
iamautomodified.com, JAKARTA – Jika di era 1990-an pelanggan hanya menuntut kepastian proteksi, kini generasi milenial dan Gen Z menginginkan layanan yang serba cepat, digital, dan tanpa ribet. Perubahan perilaku konsumen ini direspons Garda Oto dengan adaptasi yang konsisten.
Laurentius Iwan Pranoto menyebut, sejak awal Garda Oto terbiasa mendengar pelanggan. “Pada 2000-an, mobilitas masyarakat urban makin tinggi. Kami hadirkan Garda Akses dan Garda Center di mal agar lebih dekat dengan gaya hidup mereka,” jelasnya.
Masuk ke dekade digital, Garda Oto meluncurkan aplikasi Otocare, menghadirkan Garda Oto Digital, hingga Virtual Survey. Semua diarahkan untuk memberikan pengalaman yang lebih praktis.
“Generasi muda tidak mau repot datang ke kantor. Mereka maunya bisa urus klaim lewat aplikasi, bahkan sekadar video call,” tambah Iwan.
Selain layanan, strategi komunikasi juga berubah. Garda Oto kini mengemas edukasi asuransi dengan storytelling yang relatable, terutama di media sosial. Dari sekadar perusahaan asuransi, Garda Oto memosisikan diri sebagai partner gaya hidup.
Pendekatan ini membuahkan hasil. Survei Indonesia Customer Experience Index 2021 mencatat skor kepuasan pelanggan Garda Oto masuk kategori Very Good. Loyalitas juga dibuktikan dengan deretan penghargaan, dari Indonesia Customer Experience Award hingga Top Brand Index selama lebih dari 10 tahun berturut-turut.
“Kepercayaan itu turun-temurun. Ada pelanggan yang dulu ikutkan mobil orang tuanya, sekarang mereka melanjutkan dengan mobil pribadi. Itu artinya, Garda Oto sudah jadi bagian dari keluarga,” kata Iwan.
Tiga dekade bukan hanya soal perjalanan perusahaan, tapi juga perjalanan konsumen. Garda Oto berhasil tumbuh seiring perubahan generasi, tanpa kehilangan DNA utamanya: menghadirkan peace of mind.

Konsistensi dalam Inovasi, Kunci Garda Oto Bertahan 30 Tahun
Apa yang membuat Garda Oto bertahan tiga dekade, sementara banyak merek lain tenggelam? Jawabannya: konsistensi dalam inovasi.
Sejak awal, Garda Oto tidak pernah puas hanya dengan menawarkan polis. Mereka menghadirkan pengalaman baru yang menjadi standar industri. Garda Siaga, misalnya, bukan sekadar layanan darurat jalan. Layanan ini kemudian ditiru kompetitor dan menjadi benchmark industri asuransi kendaraan di Indonesia.
Berikutnya, Garda Center di pusat perbelanjaan. Konsep retail service ini memudahkan pelanggan mengurus klaim sambil berbelanja, sesuatu yang revolusioner di masanya. Di era digital, Garda Oto lagi-lagi menjadi pelopor lewat Garda Oto Digital, Otocare, hingga chatbot GarXia.
“Setiap inovasi bukan sekadar tren, tapi langkah konsisten untuk membentuk standar baru,” tegas Laurentius Iwan Pranoto. “Kalau hanya mengikuti tren, semua perusahaan bisa. Tapi konsistensi kami dalam tiga dekade, itulah yang sulit ditiru.”
Tantangan terbesar datang saat krisis kepercayaan melanda industri asuransi akibat kasus