Begini Cara Omletz Palembang Bangkitkan Kembali Eksistensinya
iamautomodified.com, PALEMBANG – Dibalik sebuah pengusungan nama pada setiap komunitas dan klub mobil pada dasarnya memiliki filosofi yang berbeda-beda, terlebih pada komunitas mobil yang satu ini, Omletz Community.
Jika mendengar kata ‘omlet’ sepintas terbesit nama sebuah masakan dari telur yang dicampur dengan berbagai jenis makanan lainnya sehingga memiliki taste yang berbeda. Atas dasar itulah penciptaan nama dideklarasikan menjadi sebuah wadah komunitas.
Pada penyelenggaraan IAM MBtech Palembang 2019, Omletz Community regional Palembang berpartisipasi menerjunkan dua mobil modifikasinya dengan tujuan menjaga eksistensi komunitas mereka.
“Sesuai dengan namanya, Omletz itu campur aduk baik dari daerah, suku, agama serta budaya. Begitu juga pada kendaraan yang dimiliki masing-masing member, kita gak mematok satu jenis mobil. Bebas semua mobil bisa ikut. Intinya saling support,” jelas Putra, Ketua Regional Omletz Palembang, saat ditemui IAM di sela-sela acara, Sabtu 19 Oktober 2019.
Lazimnya komunitas lain, Omletz Community bertujuan sebagai wadah tukar pikiran, pengalaman dan pengetahuan seputar modifikasi. Omletz Community ini didirikan pertamakali di Jogjakarta pada tanggal 12 Desember 2012. Di Palembang sendiri, Omletz kini telah memiliki 15 member aktif.
Sementara regional tersebar di berbagai wilayah di Indonesia seperti Binjai, Medan, Padang, Jambi, Palembang, Sekayu, Bengkulu, Lampung, Kuningan, Tegal, Purwokerto, Solo, Jogjakarta, Bandung, Garut, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Denpasar hingga Manokwari.
Untuk menjaga eksistensinya Omletz Community kerap mengikuti berbagai kegiatan baik seputar otomotif maupun mengadakan kegiatan sosial.
“Di Omletz tidak mewajibkan harus punya mobil yang sudah di modifikasi. Standarpun boleh gabung yang penting punya kemauan serta solidaritas yang tinggi. Karena kita gak hanya sekedar komunitas mobil tapi kita juga keluarga,” tandasnya.
Omletz Palembang memiliki jadwal wajib kumpul pada malam Minggu dan malam Jumat, di Kambang Iwak. Kemudian, usai sharing dan kongkow-kongkow barulah menentukan aktivitas lain seperti touring maupun baksos.
Namun akhir-akhir ini, kata Putra, meraka jarang kumpul, lantaran terbentur aktivitas lain seperti kuliah dan kerja. Menurutnya, ada baiknya rajin kumpul serta sharing, karena perpecahan terjadi itu lantaran kurangnya komunikasi.
“Kalau sering sharing dan kumpul-kumpul, maka setiap masalah akan terbuka. Terkadang pula gara-gara cewek, ribut akhirnya pecah. Nah kita ikut di kontes IAM ini tujuannya agar Omletz Palembang hidup kembali,” tuntasnya.